Ajang Lovina Festival (Lovfest) kembali digelar. Festival yang dipusatkan di Pantai Binaria Lovina itu kembali digelar untuk ketiga kalinya. Namun dalam festival kali ini, pemerintah mengklaim tak menargetkan kunjungan pariwisata, namun sebatas menargetkan promosi pariwisata saja.
Ajang Festival Lovina 2015 resmi dibuka Minggu (27/9), yang diawali dengan pementasan parade budaya. Dalam parade budaya itu, ada empat desa pakraman penyangga Kawasan Wisata Lovina yang ikut ambil bagian, yakni Desa Pakraman Kalibukbuk, Desa Pakraman Banyualit, Desa Pakraman Anturan, dan Desa Pakraman Kaliasem. Selain itu Yayasan Anak Bantuan Anak Indonesia dan SMAN Bali Mandara juga ikut ambil bagian.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengatakan, pada ajang Festival Lovina tahun ini, pemerintah tak menargetkan kenaikan kunjungan wisata. Festival Lovina digelar sebagai promosi pariwisata Bali Utara
Selain itu pada acara Festival Lovina juga dihadiri ratusan peserta Sail Indonesia 2015, yang akan berlabuh di Pantai Lovina. Sampai dengan kemarin, tercatat sudah ada 66 kapalyacht yang berlabuh di Lovina, dan masuk ke Indonesia melalui dua entry point yang berbeda, yakni di Kupang, Nusa Tenggara Timur, serta Maluku.
Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST mengatakan, Lovina Festival nantinya akan dibarengi dengan penataan kawasan wisata. Hanya saja penataan kawasan Lovina baru bisa dilakukan pada tahun 2017. Pembangunan saat ini baru bisa dilakukan secara bertahap, dan baru bisa dilakukan menyeluruh pada tahun 2017 nanti. “Sekarang karena keterbatasan, kami baru bisa parsial dulu. Kedepan kami akan bangun secara lebih terpadu. Tapi itu baru bisa dilakukan 2017, karena tahun 2016 kami harus fokus bangun wilayah perkotaan. Itu sudah sesuai RPJMD,” kata Agus.
Selama Festival Lovina, ditampilkan beberapa kesenian tradisional yang ada di Buleleng. diantaranya "Sampi Gerumbungan", "Shang Hyang Legong Dedari", “Sang Hyang Memedi”, dan tarian "Selat Segara".