(0362)21985
setda@bulelengkab.go.id
Sekretariat Daerah

Wabup Sutjidra Tinjau Kesiapan RS Pratama Giri Emas Tangani Pasien Terindikasi Covid-19

Admin setda | 30 Maret 2020 | 231 kali

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman  Sutjidra, Sp. OG melakukan pengecekan Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pendamping RSUD Buleleng untuk menangani Covid-19. Ini dilakukan untuk memastikan seluruh fasilitas yang ada di sana siap menangani pasien terindikasi Covid-19

Pada kesempatan ini Wabup Sutjidra Beserta Ibu Ny. Ayu Wardhany Sutjira serta  didampingi Kepala RSUD Buleleng dr. I Gede Wiartana, M.Kes serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr.I Gusti Nyoman Mahapramana.

Wabup Sutjidra menjelaskan pihaknya berusaha memaksimalkan seluruh potensi rumah sakit untuk melayani masyarakat. Selain itu juga sebagai persiapan RSP Giri Emas terkait penanganan pasien terpapar Covid-19. Selain ruang screening RSP Giri Emas telah mempersiapkan ruang isolasi khusus.  “Secara keseluruhan RSP Giri Emas dalam dua sampai tiga hari ke depan sudah bisa menerima aasien Covid -19,” jelasnya.

Di RSP Giri Emas nantinya akan disiapkan ruang isolasi pasien covid-19. Jadi apabila ada warga yang diindikasikan tertular virus covid-19 penanganannya di RSP Giri Emas. RSUD Buleleng tetap menjadi rujukan utama. Langkah ini dilakukan dalam bentuk kesiapsiagaan Pemkab Buleleng dalam menangani wabah covid-19.

Wabup Sutjidra mengungkapkan alasan RSP Giri Emas difungsikan untuk pasien khusus covid-19. Mengingat saat ini RSUD Buleleng saat ini merupakan rumah sakit rujukan. Di dalamnya banyak terdapat pasien dengan berbagai penyakit yang membutuhkan perawatan medis.“Tidak boleh disatukan. Jadi kita putuskan untuk fungsikan RSP Giri Emas,” ungkapnya.

Wakil Bupati asal Desa Bontihing, Kecamatan Kubutambahan ini mengatakan supaya tidak mengecewakan masyarakat ataupun pasien terindikasi Covid-19, Pemkab Buleleng akan mempersiapkan semua kebutuhan. Mulai dari penunjang diagnosis sampai dengan sumber daya manusia (SDM). Begitu pula sampai pelaporannya. “Alat-alat sudah masuk semua. Saat ini tinggal memasang alat untuk membuat tekanan negatif,” imbuh Sutjidra.

Wabup Sutjidra pun menambahkan, saat ini sebanyak 16 Orang Dalam Pengawasan (ODP) dipulangkan kerumah masing-masing. Ke 16 ODP ini terbagi dari 6 orang dari Desa Baktiseraga, 4 orang dari Gang Durian Desa Sambangan, 2 orang dari Gang Delima Desa Sambangan dan 4 orang dari Desa Pancasari. Semua karena waktu pemantauannya sudah selesai. ”Usai menjalani masa karantina selama 14 hari, 16 ODP tersebut hari ini sudah dipulangkan kerumah masing-masing,” pungkasnya. (ama)