Tim surveillance terus bergerak mendeteksi ataupun melacak kontak erat kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Ini dilakukan semasih ada ditemukan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Buleleng dengan tidak membedakan apakah kasusnya berakhir sembuh atau bahkan meninggal.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng selaku Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers secara virtual bersama awak media terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, Minggu (19/7).
Gede Suyasa menjelaskan tim surveillance di bawah GTPP Covid-19 Buleleng terus bergerak dan tidak pernah membedakan apakah kasusnya berakhir sembuh atau bahkan meninggal. Setiap ada kasus terkonfirmasi, pasti ditindaklanjuti oleh GTPP Covid-19 Buleleng. Tindak lanjutnya adalah dengan terus melacak siapa saja yang pernah kontak dengan pasien terkonfirmasi. Sehingga, pekerjaan tim surveillance akan berhenti ketika data dan informasi sudah pada titik ujungnya atau tidak ada lagi tambahan informasi. “Sepanjang masih ada informasi baru, walaupun yang terkonfirmasi sudah sembuh atau meninggal, pelacakan akan terus berjalan,” jelasnya.
Ada dari beberapa kasus terkonfirmasi yang menunjukkan bahwa ketika pasien terkonfirmasi yang sudah sembuh, ada kasus terkonfirmasi baru yang merupakan kontak erat dari pasien yang sembuh tersebut. Beberapa kasus terus dipalajari dan dilacak. Oleh karena itu, tim surveillance terus bergerak untuk mencari informasi sampai dengan tidak ada lagi yang bisa dikembangkan untuk mencari siapa. “Seperti itu langkah-langkah yang kita jalankan. Pelacakan tidak hanya di lingkup keluarga namun juga di tempat kerja. Bagaimana dan dengan siapa sempat kontak,” imbuh Gede Suyasa.
Sementara itu, data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa kasus terkonfirmasi positif secara kumulatif di Buleleng sebanyak 120 orang, sembuh secara kumulatif 105 orang, meninggal satu orang, dan pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas sebanyak 14 orang.
Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) negatif secara kumulatif sebanyak 28 orang, PDP terkonfirmasi 12 orang dan PDP yang dirawat sebanyak dua orang.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 126 orang, ODP yang masih dipantau tidak ada, ODP selesai masa pantau terdapat 115 orang dan ODP terkonfirmasi sebelas orang. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 2.334 orang, OTG selesai masa pantau sebanyak 1.924 orang, dan OTG melaksanakan karantina mandiri sebanyak 312 orang, OTG yang sedang dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas sebanyak satu Orang, serta jumlah OTG terkonfirmasi sebanyak 97 Orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 4.203 orang, dan seluruhnya sudah selesai masa pantau selama 14 hari. (dra)