Sejak berakhirnya masa karantina wilayah di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula akibat pandemi Covid-19. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng mengimbau masyarakat untuk lebih mematuhi Protokol Kesehatan.
Kebijakan Pemerintah harus diikuti pula dengan kesadaran masyarakat. Semakin tinggi kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, maka akan semakin mudah dalam memutus penularan Covid-19.
“Semua ahli dan seluruh Pimpinan di Daerah mengaharapkan Protokol Kesehatan Covid-19 dapat berjalan baik,” ungkap Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng dalam video conference bersama awak media dalam memberikan informasi terkini perkembangan penanganan virus corona, Senin (25/5).
Suyasa mengatakan, jika terjadi transmisi lokal dan dinilai perkembangannya sangat signifikan, tentu Pemerintah akan mengambil langkah cepat dengan mengeluarkan kebijakan karantina wilayah pada daerah tersebut. “Dari karantina pun memberikan dampak yang baik terhadap penurunan penyebaran Covid-19 seperti yang sudah terjadi di Desa Bondalem,” katanya.
Dari perkembangan Covid-19 di Buleleng, hingga hari ini jika ditemukannya kasus baru terjadi di sebuah desa yang ada di Buleleng maka akan segera dilakukan tracing terhadap yang kontak langsung.
“Hingga hari ini, belum ditemukan kembali kasus yang sama dan serupa seperti yang sudah terjadi di Desa Bondalem,” sambung mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng ini.
Selanjutnya, yang lebih penting diharapkan oleh GTTP Buleleng adalah bagaimana menanamkan kedisiplinan kepada seluruh masyarakat untuk patuh terhadap Protokol Kesehatan Covid-19. “Ini sangat penting sebagai upaya menekan pekembangan penyebaran virus corona di Kabupaten Buleleng,” jelas Suyasa.
Terkait data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng tanggal 25 Mei 2020 Pukul 14.00 WITA menunjukkan bahwa Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng secara kumulatif berjumlah 65 orang. Dengan rincian, pasien yang di rawat di Buleleng sebanyak 15 orang dan dinyatakan sembuh menjadi 36 orang. Jumlah PDP yang Negatif adalah sembilan orang, sedangkan Pasien terkonfirmasi yang dirawat diluar Buleleng berjumlah enam orang, dan lima orang pasien terkonfirmasi juga dirujuk ke Denpasar.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 100 orang, seluruhnya telah selesai masa pantau. Selanjutnya, untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.200 orang. Dengan rincian sudah selesai masa pantau 922 orang, karantina mandiri 274 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas sebanyak empat orang
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 3.262 orang dengan rincian 3.034 diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 228 orang. Terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 155 orang, TKI lainnya terdapat 50 orang, pulang dari luar negeri ada dua orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 21 orang. (Stu)