Setelah rencana rekrutmen guru kontrak baru disetujui, Pemkab Buleleng di awal tahun depan mulai melakukan tahapan rekrutmen guru kontrak untuk mengatasi krisis guru yang mengganjal dunia pendidikan di daerah ini. Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek) Daerah juga sudah menyiapkan pola khusus untuk merekrut 600 orang guru kontrak baru diawal tahun 2016 nanti. Penerapan pola ini mengedepankan prinsip transfaran dan menghasilkan guru kontrak berkualitas. Sebelumnya, pemkab telah menerapkan pola seperti ini ketika merekrut pegawai kontrak di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Buleleng beberapa waktu lalu.
Hal itu diungkapkan Ketua Bapek Daerah Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka, M.P., di Singaraja Rabu (9/12) kemarin. Lebih jauh mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Buleleng ini mengatakan, sejauh ini pola rekrutmen guru kontrak sudah dipersiapkan.
Pola ini menyangkut mekanisme pada saat pendaftaran calon guru kontrak dilakukan dengan mengedepankan prinsip keterbukaan (transfaran). Prinsip ini begitu penting untuk menghindari jangan sampai muncul kesan kalau rekrutmen guru kontrak melalui pola yang tidak jelas. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana calon guru kontrak yang akan direkrut ini dipastikan memiliki kemampuan yang yang mumpuni di bidangnya. Dengan penerapan pola seperti ini, mutu dan kualitas guru kontrak hasil rekrutmen ini selain bisa mengatasi krisis guru yang melanda dunia pendidikan belakangan ini, namun mereka bisa bekerja memberikan pendidikan bagi anak-anak di Buleleng. “Kami sudah siapkan pola rekrutmennya. Meski ini hanya guru kontrak, namun kita targetkan mencari guru kontrak yang berkualitas, sehingga mampu memberikan pendidikan yang optimal,” katanya.
Di sisi lain, pejabat yang hobi olahraga Bulutangkis ini mengatakan, pola yang sudah sangat baik dilakukan dalam merekrut pegawai kontrak adalah di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Buleleng. Nantinya, pola yang sudah diterapkan di RSUD akan diterapkan dalam tahapan rekrutmen guru kontrak di awal tahun 2016 nanti. Dia mencontohkan, satu pola yang sangat ketat dilakukan yakni pada tahapan seleksi. Pada tahapan ini, prinsip transfaran dengan memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh pelamar menjadi hal yang paling utama harus diperhatikan oleh tim seleksi yang dipersiapkan. “Nanti kita akan adopsi pola di RSUD itu dan standar lainnya akan kita kongkritkan lagi,” jelas Puspaka.
Seperti diberitakan sebelumnya, rencana penambahan guru kontrak ini menjadi satu-satunya solusi epektif agar Buleleng bisa keluar dari krisis guru yang kini melanda dunia pendidikan di Bali Utara. Jika mengandalkan tambahan guru baru dari hasil rekeutmen CPNS dipastikan tidak akan mampu menyelesaikan kekurangan guru terutama untuk tingkat Sekolah Dasar (SD). Situaasi ini diperparah lagi dengan semakin berkuranggnya guru PNS akibat memasuki masa pensiun. Rata-rataa dalam setahun guru yang memasuki masa pensiun mencapai ratusan orang. Sementara, jatah formasi guru PNS yang disetujui oleh pemeirntah pusat jumlahnya minim.
Rencana ini kemudian mendapat dukungan penuh DPRD Buleleng. Melalui persetujuan anggaran APBD Buleleng Tahun 2016 tambahan guru kontrak baru tahun depan mencapai 600 orang. Hasil rekrutmen guru kontrak baru ini nantinya disebar ke sekolah-sekolah di pedesaan. Hal ini karena dari kajian bahwa sekolah di pedesaan yang mengalami krisis guru parah.