Belajar dari pengalaman bencana banjir bandang yang melanda beberapa daerah yang dilewati aliran sungai ketika memasuki musim penghujan, Pemkab Buleleng menggelar aksi kebersihan massal di seputaran Daerah Aliran Sungai (DAS). Sebagai langkah awal, aksi nyata tersebut diwujudkan dengan menyasar sungai yang melintang sepanjang Kecamatan Sawan, Jumat 31/10. Kegiatan ini sendiri merupakan salah satu program preventif yang didengungkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam mengisi hari Jumat krida SKPD bekerjasama dengan TNI/POLRI untuk meminimalisir potensi bencana banjir bandang.
Menariknya dalam apel gerakan kebersihan yang dipusatkan di lapangan Desa Sudaji, ratusan PNS dengan pakaian olah raga langsung bergabung bersama TNI dan masyarakat sekitar Kecamatan Sawan untuk kemudian dibagi 14 sektor sesuai dengan titik lokasi kebersihan. Dalam arahannya Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana pun mengingatkan tujuan gerakan ini adalah membersihkan sampah pepohonan berupa batang kayu dan tanaman liar yang mengenangi aliran sungai, hal ini penting mengingat banyak bekas pepohonan dengan ukuran besar melintang dan menyumbat arus air menuju ke hilir, “ Kalau dilihat lokasi dan banyaknya bekas pohon sepanjang aliran sungai di Sawan, tidak mungkin warga bisa seketika membersihkannya, untuk itu kita harus gotong royong sebagai bentuk kebersamaan “ujarnya. Bahkan untuk menujukan keseriusannya Bupati Agus Suradnyana yang hadir bersama Wabup Nyoman Sutjidra dan Sekda Dewa Ketut Puspaka bahkan ikut turun langsung membersihkan sampah pepohonan di seputaran air terjun Sekumpul sebagai salah satu titik lokasi kebersihan.
Mendapat dukungan tenaga dari SKPD dan TNI menjadikan warga seputaran Desa Sawan menjadi antusias. Hal ini disampaikan Camat Sawan Gusti Ngurah Suradnyana, menurutnya dari sepekan terakhir antusiasme warga sangat besar bahkan dari beberapa kali survey lapangan yang dilakukan oleh aparat desa juga dibarengi dengan gerakan kebersihan oleh warga lokal, “ Ketika mendengar rencana kebersihan warga langsung antusias, bahkan warga sejak sepekan terakhir secara swadaya ikut membersihkan sungai semampunya” paparnya. Pihaknya juga menambahkan banyaknya sampah pepohonan dan batang kayu di aliran sungai diakibatkan tanah longsor yang terjadi tahun 2011 yang belum bersih sampai saat ini, karena selain lokasinya luas dan akses menuju sungai yang sulit dijangkau juga karena keterbatasan sarana kebersihan yang dimiliki oleh warga, “ Kalau sekarang secara terintergrasi sudah disiapkan alat berat dan sensor oleh BPBD dan DKP, harapannya tentu saja agar bencana banjir tidak lagi melanda Kecamatan Sawan” harapnya