Akhirnya hasil dari rangkaian lomba Desa Pakraman, Lomba Sekaa Teruna, Lomba Subak, dan Lomba Subak Abian tingkat Kabupaten Buleleng tahun 2014 sudah ditetapkan. Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah yang dilakukan kemarin jumat 21/11 dilaksanakan di Wantilan Desa Pedawa Kecamatan Banjar. Desa Pedawa sendiri, mendapat juara 1 dalam Lomba Desa Pakraman mengungguli Desa – desa lain yang ada di Kabupaten Buleleng. Selain itu, Sekaa Teruna Bakti Yoana Desa Pakraman Banyualit Kecamatan Buleleng mendapatkan juara 1 dalam Lomba Sekaa Teruna. Sementara itu, Lomba Subak dimenangkan oleh Subak Uma Desa, Desa Kubutambahan Kecamatan Kubutambahan. Dan Lomba Subak Abian dimenangkan oleh Subak Abian Batur Sari Desa Sepang Kecamatan Busungbiu.
Hadiah yang diberikan meliputi piagam dan uang pembinaan. Untuk pemenang Lomba Desa Pakraman mendapatkan piagam dan uang pembinaan sebesar 15 juta rupiah. Untuk pemenang Lomba Sekaa Teruna mendapatkan piagam dan uang pembinaan sebesar 10 juta rupiah. Pemenang dari Lomba Subak mendapatkan piagam dan Uang pembinaan sebesar 10 juta rupiah. Dan pemenang Lomba Subak Abian mendapatkan piagam dan uang pembinaan sebesar 10 Juta rupiah.
Asisten dua Setda Kabupaten Buleleng Ketut Asta Semadi yang membacakan Sambutan Bupati mengatakan hubungan antara Pemerintah Dinas dan Desa Pakraman harus tetap dijaga agar tetap bisa melestarikan Ajeg Bali. Asta Semadi juga menambahkan, Pemerintah Kabupaten Buleleng (Pemkab) selalu memberikan bantuan untuk Desa Pakraman dalam hal menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas agar bisa menghadapi era globalisasi. “Pemkab Buleleng akan terus melakukan pembinaan kepada masyarakat terutama di Desa agar bisa terciptanya SDM yang mampu bersaing dalam era globalisasi” imbuhnya. Asta Semadi berharap agar pemenang bisa mempertahankan nilai – nilai budaya yang merupakan kreteria penilaian lomba tersebut dan bagi yang belum beruntung agar tetap diberikan pembinaan.
“Kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya ini merupakan salah satu upaya Pemkab Buleleng untuk mengajak masyarakat melestarikan seni dan budaya yang ada di desa masing – masing” tegas Made Subur yang mewakili Ketua Panitia. Made Subur yang juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Buleleng ini menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan agar pengaruh negatif dari luar tidak merusak kebudayaan yang ada di Bali terutama di Buleleng. “Penguatan kepada seluruh elemen yang ada di desa bertujuan untuk menciptakan filter untuk mencegah pengaruh yang tidak baik bagi pelestarian kebudayaan” ungkapnya. Pemenang dari Lomba – lomba tersebut akan diprogramkan untuk mengikuti lomba di tingkat Provinsi tahun 2015.