Rumah sakit Pratama atau rumah sakit tanpa kelas yang dibangun di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt Buleleng, hingga akhir tahun ini sudah rampung 90 persen. Sehingga dipastikan akan beroperasi pada bulan Juli 2016 mendatang. Dipenghujung tahun ini Pemerintah Kabupaten Buleleng pun telah membuka lamaran tenaga medis sebanyak 131 orang, yang akan ditugaskan di RS Pratama.
Hingga saat ini pembangunan rumah sakit tersebut secara fisik sudah rampung semua. Tinggal penyempurnaan pembangunan pembok penyengker dan penataan taman di halaman rumah sakit. Selain juga melengkapi sarana pendukung berupa alat kesehatan yang akan dipenuhi di awal tahun depan menggunakan APBD Kabupaten Buleleng.
“Pembangunan fisiknya sudah rampung 90 persen, tinggal penyempurnaan saja, untuk tenaga medisnya juga kita sudah buka lamaran melalui Dinas Kesehatan,” ujar Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dikonfirmasi usai Kunjungan Kerja di Buleleng Barat Selasa (29/12) .
Ia merincikan, pembangunan fisik rumah sakit Pratama tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 24,5 Miliar, yang berasal dari dana Tugas Pembantuan Kementrian Kesehatan. Dan Pemkab Buleleng akan menganggarkan kembali anggaran untuk melengkapi kelengkapan RS Pratama tahun 2016 sebesar Rp 15 Miliar dari APBD Buleleng yang akan digunakan untuk melengkapi sarana alat kesehatan dan beberapa sarana pendukung lainnya, seperti pembangunan tembok penyengker dan penataan taman