Dua unit bus sekolah milik Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Buleleng telah disiapkan untuk menjemput para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Buleleng yang saat ini berada di Denpasar. Para PMI ini sebelumnya telah menjalani rapid test yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan hasilnya negatif Covid-19. Sehingga bisa dipulangkan ke kampung halaman untuk diproses lebih lanjut oleh Pemkab Buleleng.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng, Gede Gunawan A.P saat ditemui diruang kerjanya, Selasa, 14/4/2020.
Gunawan menjelaskan, sesuai arahan dari Bapak Bupati Buleleng bahwa Dishub Buleleng ditugaskan untuk menjemput para PMI asal Buleleng yang notebene sudah melewati rapid test dan dinyatakan negative Covid-19. Nantinya para PMI ini akan langsung diarahkan sesuai jumlah yang bisa dipulangkan. Tetapi sebelum melakukan penjemputan pihak Dishub Buleleng akan melakukan langkah-langkah keamanan sesuai dengan protokol Covid-19. Seperti melakukan penyemprotan desinfektan pada permukaan maupun didalam bus serta melengkapi personal dan kondektur dengan APD.”Dishub Buleleng telah menyiapkan dua bus dengan kapasitas masing-masing 24 kursi lengkap dengan personal dan kondektur yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD)” jelasnya.
Dirinya mengatakan sejak mendapat perintah dari Bupati Buleleng dirinya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Bali. Nantinya, apabila ada kendala yang timbul bisa dengan cepat diatasi. Dengan demikian sejak senin 13 april 2020 Dishub Buleleng sudah siap untuk menjemput para PMI asal Buleleng. ”Untuk penjemputan kami menunggu informasi. Berapa orang yang akan dijemput, apabila jumlahnya lebih dari 15 orang maka akan menggunakan dua bus “ ucap Gunawan.
Sementara itu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganpenginaan Covid-19 Buleleng yang juga Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST kembali menguatkan penyediaan bus penjemputan ini. Kebijakan penyediaan bus diambil karena untuk PMI yang negatif menjadi tanggung jawab kabupaten. Diisolasi di kabupaten masing-masing dengan rentang waktu 14-20 hari. "Untuk sementara 14 hari dulu. Paling panjang 20 hari," ungkapnya.
Dirinya menambahkan di Buleleng sudah disiapkan tempat isolasi khusus. Dimana dapat dipilih sekolah, gedung pemerintahan, dan penginapan yang disewa. Namin, kebanyakan hotel atau penginapan tidak mau menyewakan tempat. "Ini bukan masalah biaya tapi ketulusan atau keihklasan dari hotel itu sendiri untuk memberikan tempatnya," imbuh Agus Suradnyana. (smd)