Setelah menghibur masyarakat Buleleng selama 5 hari mulai tanggal 6 s/d 10 Agustus 2014, pelaksanaan Buleleng Festival 2014 akhirnya resmi ditutup, Minggu 10/08. Dalam seremonial penutupan yang dirangkaikan dengan pemberian hadiah juara Lomba, tampak dihadiri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra, Sekretaris Daerah Dewa Ketut Puspaka, Unsur Muspida, Pimpinan SKPD Lingkup Pemkab Buleleng serta tokoh masyarakat dan pemerhati pariwisata.
Selaku Ketua Panitia Gede Suyasa mengaku banyak pertanyaan yang muncul dari masyarakat seberapa banyak event yang dilaksanakan kali kedua ini menghabiskan anggaran APBD Pemkab Buleleng. Hal tersebut kemudian diumumkan Suyasa didepan penonton yang menyaksikan malam penutupan. Menurutnya dari pelaksanaan Buleleng Festival total menghabiskan dana 500 Juta yang dianggarkan pada pos Sekretariat Daerah, ditambahkan Suyasa kalaupun Bulfest bisa menampilkan hiburan yang berkualitas tidak bisa lepas dari dukungan dari sponsor baik perseorangan dan perusahaan “Kalau kita hitung estimasi dana yang dikeluarkan untuk Bulfest mencapai angka 2 Miliar, ini juga karena peran besar sponsor yang mendukung”ujar Suyasa
Ditambahkan Suyasa bentuk dukungan dari sponsor tidak hanya datang dari pengusaha lokal Buleleng, bahkan beberapa sponsor perseorangan dan perusahaan ikut ambil bagian mendukung kegiatan Bulfest, “Polanya kita serahkan kepada masing-masing sponsor untuk memilih mendanani kegiatan yang mereka inginkan, sehingga tidak ada gratifikasi ke Pemkab Buleleng” jelasnya.
Bupati Buleleng ketika memberikan sambutan penurupan pun tampak antusias dengan kesuksesan pelaksanaan Buleleng Festival 2014, Bahkan orang nomer satu di Buleleng ini pun menantang Panitia untuk membuat suguhan yang lebih menarik pada pelaksnaan Buleleng Festival ke-3 tahun 2015, Apa Itu ? Bupati agar membuat fragmentari kolosal dengan melibatkan 1.000 seniman dalam satu panggung, “ Kedepannya kita tidak akan lagi menampilkan tari massal lagi, tapi bisa meningkat fragmentari kolosal melibatkan seniman di Buleleng” ujarnya.
Untuk konsep Buleleng Festival 2015, Bupati Agus Suradnyana secara terbuka meminta masukan dan saran kepada masyarakat Buleleng baik dari unsur seniman, akademisi serta pemerhati pariwisata untuk mengevaluasi kegiatan pelaksnaan Buleleng Festival sehingga setiap tahunnya ada progress peningkatan positif, karena pada dasarnya Buleleng Festival merupakan kegiatan yang diadakan sebagai salah satu “ Tentunya kita akan evaluasi, mana yang kurang dan mana yang harus dipertahankan agar setiap tahun ada peningkatan dari kualitas kegiatan Buleleng Festival” pungkasnya.
Download disini