Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana secara tegas meminta jajaran terkait untuk mensweeping seluruh praktek usaha tabung gas yang ada di wilayahnya. Sikap tegas itu disampaikan (Selasa 4/1) saat mengunjungi Rumah Sakit Umum Sanglah, Denpasar untuk melihat kondisi korban luka bakar akibat ledakan tabung gas yang diduga oplosan di Singaraja minggu lalu. Kedatangan Bupati Agus membuat kaget pihak Rumah Sakit tertua di Bali itu. Tidak ada satupun dari managemen pihak rumah sakit yang mengetahui kedatangan orang nomer satu di Bali Utara,walau akhirnya Kabag Humas RSU Sanglah dr. Kadek Narianta datang guna memberikan penjelasan perkembangan korban luka bakar. Di Ruang ICCU luka bakar, Bupati Agus kaget ketika mendengar bahwa jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang yang sebelumnya satu orang. “ Tadi pagi sekitar jam satu dan jam enam pagi korban meninggal dunia atas nama Kadek Gunarsa asal Desa Pemaron Dusun Dangin Margi dan Gede mudarma dari Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu” ucap dr Narianta Kabag Humas RSU Sanglah. Menurutnya ketiga korban yang meninggal dunia tersebut diakibatkan kondisi luka bakar yang sangat parah ditambah adanya infeksi pernafasan. “ kami sudah maksimal sesuai protap untuk penanganan pasien luka bakar”jelasnya
Sementara dalam kunjungannya ke RSU Sanglah kemarin, Bupati Suradnyana memberikan santunan berupa uang tunai masing-masing Rp.2.500.000 kepada masing-masing keluarga korban. Menurut Bupati, kenaikan harga gas elpigi menjadi salah satu faktor praktek gas oplosan menjadi marak. Menurutnya, tabung gas 12 Kg cuma diisi 3 Kg untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Mengatasi hal tersebut, Bupati Suradnyana langsung memerintahkan instansi terkait melakukan sweeping dan mengharapkan kepada seluruh Kepala Desa hingga perangkat dibawahnya segera memberitahukan ke Dinas terkait jika diwilayahnya menemukan praktek gas oplosan. “ Hal ini tidak boleh terulang lagi dan sikap Pemerintah akan tegas agar tidak lagi ada kejadian yang sama” ucapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah gudang yang diduga sebagai gudang oplosan gas elpiji, meledak pada Jumat (31/1) malam lalu. Akibatnya lima orang karyawan setempat mengalami luka bakar serius dan tiga diantaranya telah meninggal dunia. Kelima korban adalah Gede Budarma, 40, asal Desa Busungbiu; Komang Eliana, 30, asal Desa Kalisada, Mudi Ariawan, 30, asal Kelurahan Banyuning; Gede Sumerta, 32, asal Desa Kaliasem, serta Kadek Gunarsa, 30, asal Desa Pemaron