Kabupaten Buleleng menyatakan siap menjadi tuan rumah, pada ajang Kejurnas Polo Air KU-16 yang akan dilangsungkan pada 3 November mendatang. Kejurnas Polo Air diharapkan menjadi batu lompatan, jelang kejuaraan nasional renang lain yang diselenggarakan tahun 2016 mendatang.
Meski sampai saat ini belum memiliki tim polo air, dan olahraga air itu masih terbilang awam, namun pemerintah tetap menyatakan berminat menjadi tuan rumah. Alasannya Kejurnas Polo Air bisa menjadi pintu pembuka Buleleng menjadi tuan rumah Kejurnas Renang Perairan Terbuka (Open Water Swimming) serta Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) pada tahun 2016 mendatang.
“Di Bali kolam renang yang standarnya sesuai dengan standar Olympic, ya hanya ada di Buleleng. Kalau ada kejuaraan-kejuaraan nasional, kami siap jadi tuan rumah. Selama itu diakui induk cabang olahraga,” ungkap Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra, Selasa (20/10) di Lobi Pemkab Buleleng.
Sutjidra menyatakan, penunjukan Buleleng sebagai tuan rumah Kejurnas Polo Air U-16 itu, sudah secara resmi ditetapkan pada 13 Oktober lalu, melalui SK Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI). Surat keputusan itu ditandatangani langsung Ketua Umum PB PRSI, Sandiaga Uno.
Menurut Sutjidra, meski Buleleng belum memiliki tim polo air, namun pihaknya menganggap kejurnas bisa jadi ajang bagi perenang-perenang Buleleng, menggeluti olahraga polo air. Tak menutup kemungkinan, tim polo air pertama di Bali, akan dibentuk di Buleleng, setelah kejurnas itu dilakukan.
“Paling penting sebenarnya, ada event di Buleleng ini, supaya Buleleng ini ramai. Dampak perputaran ekonomi itu yang kami cari. Setelah ini, kalau sukses, kami ingin jadi tuan rumah kejurnas renang lainnya. Kalau bisa, KRAPSI dilakukan di Buleleng,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris PRSI Buleleng Wayan Setaya mengatakan, pada Kejurnas Polo Air KU-16, ada delapan tim yang siap tampil. Delapan tim itu adalah utusan Pengprov PRSI Jawa Barat, Jawa Timur, Jogjakarta, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.
Selain delapan tim itu, tim polo air dari Uzbekistan juga dipastikan hadir. Uzbekistan menggantikan Singapura dan Tiongkok yang berhalangan hadir. Tim polo air Tiongkok kesulitan hadir, karena terkendala visa. Sementara tim polo air Singapura hanya bisa mengirimkan tim senior.