Seperti kita ketahui pengibaran bendera merah putih dilakukan di lapangan atau alun alun namun berbeda dengan yang terjadi di Desa Menyali, pengibaran bendera Merah Putih dilakukan di Jeroan Pura. Bendera yang diyakini sebagai warisan Mahapatih Gajah Mada ini dikibarkan bertepatan dengan hari Purnama ketiga tahun 2014 atau 9/9/2014. Pengibaran seperti ini sangat unik dan sakral karena peserta upacara menggunakan pakaian adat sembahyang, upacaranya pun mirip dengan pengibaran HUT Proklamasi 17 Agustusan dan bendera dikibarkan oleh tiga pemuda pemudi dari desa setempat. Sedangkan puluhan murid menyanyikan lagu Indonesia Raya sebagai regu obade.
Pengibaran bendera merah putih yang dilaksanakan di Pura Peninjaoan Desa Menyali memiliki sejarah spiritual yang tinggi. Bendera merah putih ini ditancapkan di pura tua ini setelah melalui proses yang sangat lama, diyakini pencarian tempat ini dilakukan langsung oleh Mahapatih Gajah Mada secara niskala. Pura peninjaoan desa menyali memiliki ukiran yang khas pura tua di Buleleng.
Menurut Ida Prabhu Gede, Pura peninjaoan ini dulunya bukit yang tinggi yang disebut bukit peninjauan dan dari bukit inilah Mahapatih Gajah Mada dapat melihat pulau pulau di Nusantara itulah alasan kenapa di tancapkan bendera merah putih di pura ini, ditambahkan tujuan dari pengibaran bendera merah putih di pura ini untuk mendoakan kedamaian di bali khususnya dan di nusantara pada umumnya. Ida Prabhu meminta agar masyarakat desa menyali dengan tulus ikhlas menghaturkan yadnya di Pura ini agar Ida Hyang Widi Wasa memberikan berkah kepada warga setempat.