(0362)21985
setda@bulelengkab.go.id
Sekretariat Daerah

Beban dan Resiko Tinggi Tangani COVID-19 di Buleleng Bupati Agus Suradnyana Siapkan Jaspel Bagi Tenaga Medis

Admin setda | 19 Maret 2020 | 110 kali

 

Walaupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih berjumlah empat orang, beban tinggi dipikul para tenaga medis di Kabupaten Buleleng. Oleh karena itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST akan memberikan jasa pelayanan (jaspel) bagi tenaga medis yang bertugas.

 

Pemberian tersebut diungkapkannya saat memberikan keterangan pers mengenai COVID-19 Kabupaten Buleleng yang dirangkaikan dengan pemantauan tempat cuci tangan di tempat umum berlokasi di Taman Yuwana Asri, Kelurahan Banyuasri, Kamis (19/3).

 

Bupati Agus Suradnyana menjelaskan jaspel tenaga medis yang bertugas baik itu di RSUD Buleleng maupun RS Pratama Giri Emas nantinya tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Bupati. Dalam SK Bupati tersebut telah disusun besaran yang wajar jaspel yang akan diterima. Ini dilakukan mengingat para pasien COVID-19 dibebaskan dari biaya atau gratis. “Jangan sampai nanti ada anggapan bahwa pasien COVID-19 gratis sehingga para tenaga medis tidak mendapatkan jaspel,” jelasnya.

 

Nilai jaspel yang dipasang dalam SK Bupati tersebut telah disusun secara wajar. Selain jaspel, para tenaga medis ini juga akan diperhatikan asupan gizinya. Asupan gizi yang baik akan membuat imun tubuh dari para tenaga medis ini lebih kuat. Sehingga, virus yang ada akan susah masuk. “Saya juga perhatikan asupan gizi mereka. Asupan gizi yang baik mebuat mereka menjadi fit. Saya akan perhatikan itu semua,” ucap Agus Suradnyana.

 

Mengenai perkembangan COVID-19 di Buleleng, Bupati Agus Suradnyana yang juga pengarah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng menyebutkan pasien dalam pengawasan (PDP) masih berjumlah empat orang. Sampai saat ini, hasil pemeriksaan laboratorium dari keempat PDP itu belum juga keluar. Namun, kondisi mereka semakin membaik dan sudah tidak mengalami panas lagi pada tubuhnya. “Untuk PDP masih menunggu hasil lab. Tapi, setelah hasil lab tunggu dua sampai tiga hari lagi kemudian diperiksa lagi. Kalau sampai pemeriksaan kedua hasilnya negatif baru boleh pulang,” sebutnya.

 

Sebelumnya, Bupati asal Desa Banyuatis ini juga sudah memberikan himbauan kepada masyarakat Buleleng yang baru datang dari luar negeri termasuk para tenaga kerja yang baru pulang untuk memeriksakan diri. Banyak dari masyarakat Buleleng yang baru datang dari luar negeri dengan kesadaran tinggi mengikuti himbauan tersebut. Masyarakat yang memeriksakan diri masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) yang kini jumlahnya mencapai 78 orang. Jumlah tersebut terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 69 orang, delapan orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dan satu orang memang baru dating dari bepergian ke luar negeri. “Data tersebut per tanggal 19 Maret 2020 pada pukul 15.00 WITA. Semua ODP dalam kondisi sehat,” tutup Agus Suradnyana. (dra)