Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana memantau jalannya vaksinasi di wilayah Kecamatan Buleleng. Pada kesempatan tersebut, dirinya memastikan tidak ada warga yang tercecer. Khususnya pada skala prioritas yakni dengan umur 40 tahun keatas.
Hal itu dikatakannya saat memantau jalannya vaksinasi di Lingkungan Buitan, Kelurahan Banjar Bali, Kecamatan Buleleng, Rabu (5/5).
Agus Suradnyana menjelaskan kependudukan sangat penting ketika melakukan pendataan. Sehingga proses vaksinasi bisa dilakukan secara merata. Seperti vaksinasi yang dilakukan di salah satu kelurahan yang ada di Buleleng, yakni Kelurahan Beratan. Penduduk yang terdaftar dari 260 orang itu hanya 43 orang yang divaksin. Selebihnya tinggal di Denpasar. Sehingga pendataan harus dilakukan dengan baik. “Jangan sampai di Denpasar mereka tinggal, disana tidak dapat vaksin di Buleleng juga tidak dapat vaksin. Ini kan berbahaya. Kita akan tetap evaluasi langkah-langkah yang jelas,” jelasnya.
Disinggung mengenai skala prioritas, ia mengatakan maksud dan tujuan vaksinasi yang dilakukan terhadap warga yang berumur 40 tahun keatas. Prioritas ini diambil karena pada usia tersebut cukup rentan terpapar virus. Kalau yang berumur 20 hingga 40 tahun dikatakan memiliki imun tubuh yang lebih bagus. Selain itu, zona merah di Buleleng disebabkan oleh mortalitas yang paling besar lebih banyak terjadi pada usia lanjut. “Ini yang kita sasar lebih dulu dengan vaksin Astrazeneca. Vaksin sinovac juga sudah datang sekitar 23 ribu untuk tahap keduanya. Tidak ada persoalan,” katanya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini saat ditemui ketika memantau vaksinasi di Kelurahan Beratan mengungkapkan jatah vaksin sebanyak 50.000 untuk Buleleng itu akan digunakan memvaksin penduduk usia 40 tahun ke atas. Karena menurut data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat juga menunjukkan diatas 50 persen angka kematian merupakan kaum lansia. Vaksinasi diawali dari Kecamatan Buleleng karena di Kecamatan Buleleng penduduknya paling padat dan angka penularannya paling banyak. Kasus yang mendominasi di Kabupaten Buleleng ada di seputaran Kecamatan Buleleng. ”Kira-kira diatas 60% itu kejadiannya di kota. Oleh karena itu pak Bupati memilih kewilayahan dulu yang kita tuntaskan, jadi di Kecamatan Buleleng,” ungkapnya.
Skemanya sudah dibuatkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Nanti semua vaksinator yang ada, akan ditarik untuk tugas di Kecamatan Buleleng. Setiap desa satu titik. Bantuan tenaga medik dari Polri, TNI, Undiksha, Puskesmas, RSUD maupun RS Swasta, yang sudah pernah pelatihan vaksinator diharapkan bisa membantu. “Nanti setelah itu dalam 1 minggu kita lihat lagi, sisanya akan disasar kepada usia 40 tahun kebawah. Sehingga semua penduduk di Kecamatan Buleleng ini tervaksinasi. Pola tuntas kewilayahan bahasanya sekarang,” tutup Rousmini. (rma)