Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melakukan strategi vaksinasi tuntas pada warga usia empat puluh tahun ke atas di wilayah Kecamatan Buleleng. Strategi ini dilakukan mengikuti 50.000 dosis vaksin astrazeneca yang diterima Pemkab Buleleng.
Pada hari pertama pelaksanaan vaksinasi tuntas, sebanyak 3.473 warga berhasil disuntik vaksin Astrazeneca dosis pertama. Jumlah tersebut tersebar di dua puluh tiga (23) desa dan kelurahan Kecamatan Buleleng. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) dan juga selaku Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa ditemui di ruang kerjanya Rabu (5/3).
Suyasa memaparkan bahwa 3.473 dosis yang disuntikkan merupakan 150% lebih banyak daripada jumlah rata-rata penyuntikan vaksin covid-19 harian di Kabupaten Buleleng. Hal tersebut dikarenakan vaksinasi dengan vaksin Sinovac dosis 2 tetap berjalan “Karena sinovac juga datang 23.000. Untuk dosis 2 Sinovac tetap berjalan” papar Suyasa.
Pelaksanaan vaksinasi tuntas pada hari pertama secara umum berjalan dengan lancar meskipun ada sedikit kendala di lapangan. Salah satunya, ialah baru separuh dari masyarakat yang ditargetkan datang untuk menerima vaksin hadir di pos vaksinasi. Selain itu, dari 29 desa dan kelurahan, ada beberapa yang baru akan menjalankan vaksinasi tuntas Kamis (6/5) “ Tapi ada juga karena bersifat sangat cepat, ada kelurahan yang belum siap sehingga mulai besok. Hari ini baru sosialisasi kepada penduduk. jadi besok baru mulai vaksinasinya di beberapa desa atau kelurahan” ujar Suyasa.
Beberapa desa dan kelurahan yang akan menjalankan vaksinasi tuntas besok hari ialah Kelurahan Banyuasri, Kelurahan Banjar Tegal, Kelurahan Astina, Kelurahan Liligundi, Desa Petandakan, dan Desa Sari mekar.
Disinggung mengenai teknis pelaksanaan vaksinasi tuntas mulai dari tahap persiapan, Suyasa menjelaskan bahwa langkah awal yang dilakukan adalah mencari data masyarakat Kecamatan Buleleng berusia 40 tahun ke atas yang belum menerima vaksin. Kemudian, menentukan calon penerima vaksin hari pertama hingga selesai “Karena info dari pemerintah pusat cuma dua hari. Jadi dalam dua hari itu kita langsung rapatkan, cari data penduduk, dan turun ke lapangan untuk teknis vaksinasi.” tutup Suyasa (mnk/ama)