Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat ditemui usai menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 Provinsi Bali di Gedung Wanita Laksmi Graha, Sabtu (12/3).
Suyasa menjelaskan Buleleng telah mempelajari cara kabupaten lain yang pencapaian vaksinasi boosternya tinggi. Bahkan bisa mencapai 20 ribu. Skema-skema yang dipelajari dari kabupaten lain itu akan coba diterapkan. Salah satunya adalah menugaskan semua nakes yang ada di puskesmas untuk menjadi tim vaksinasi. Dengan begitu, titik-titik vaksinasi yang ada juga tambah banyak. Sehingga, untuk dimaklumi masyarakat yang ke puskesmas nantinya, penjaga hanya ada di IGD saja. “Karena yang lain akan turun ke desa-desa ditugaskan untuk vaksinasi. Per hari ini kita merubah skema. Kadiskes sudah mulai menjalankan. Seluruh nakes ikut menjadi petugas vaksinasi kecuali yang berjaga di IGD,” jelasnya.
Pengerahan seluruh nakes ini tidak akan mengganggu pelayanan di puskesmas. Jika dilihat pada akhir pekan, selama ini kunjungan masyarakat ke poliklinik yang ada di puskesmas masih rendah. Oleh karena itu, seluruh nakes digunakan untuk tim vaksinator. Kemudian, ada analisa dari masing-masing fasilitas kesehatan (faskes) atau puskesmas mengenai kebutuhan nakes. Baik yang menjadi tim vaksinator atau tetap bertugas di puskesmas. “Sudah diperhitungkan dan dianalisa oleh masing-masing faskes atau puskesmas,” ucap Suyasa.
Disinggung mengenai partisipasi masyarakat, Suyasa mengatakan ada peningkatan. Dalam empat hari terakhir, sudah mencapai 10 ribu orang per hari. Kemarin ada 9.800 orang. Dua hari yang lalu mencapai 10 ribu lebih. Tiga hari lalu juga sekitar 8.900 orang. Jadi, sudah terlihat ada peningkatan. Namun, ini harus didorong lagi karena waktu untuk mencapai target 30 persen untuk Buleleng sangat pendek dengan target masih sekitar 13 persen lagi. “Jadi ini yang membuat harus dilakukan skema baru. Termasuk hari minggu pun kami tidak izinkan libur. Sampai di angka 30 persen,” kata dia.
Mantan Kepala Disdikpora Buleleng juga menyebutkan dalam empat hari terakhir, Buleleng sudah bisa mencapai angka 16 persen yang sebelumnya hanya tujuh persen. Dalam waktu satu minggu, Gubernur Bali menugaskan kepada kabupaten/kota untuk bisa mencapai 30 persen. Sehingga, hampir empat atau lima hari ini bisa menaikkan sebanyak sembilan persen. Vaksinasi booster ini akan berjalan terus. Jika masyarakat yang datang mencapai 15 ribu per hari, dalam waktu enam hari akan selesai. “Tapi bukan berarti diberhentikan karena pak gubernur juga menyampaikan lewat WA jangan berhenti di 30 persen. Jalan terus. Sampai bisa di angka 50 persen baru bisa lebih fleksibel. Walaupun targetnya 30 persen tapi pak gubernur berharap bisa 50 persen. Demikian kita akan berjalan terus,” pungkas Suyasa. (dra)