Pemelaspasan (upacara adat) sudah digelar di Pasar Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng yang baru selesai direvitalisasi. Setelah upacara adat ini, pedagang akan segera ditata.
Hal tersebut disampaikan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat ditemui usai melakukan persembahyangan bersama pada Upacara Karya Tawur Balik Sumpah Agung Melaspas Wewangunan Pasar, Melaspas Pelinggih dan Ngenteg Linggih Ratu Ayu Melanting di Pasar Banyuasri, Kamis (28/1).
Agus Suradnyana menjelaskan rencananya pada Bulan Februari mendatang mulai dilakukan tahap penataan terhadap para pedagang. Setelah nanti dibuka dan mulai beroperasi, fungsi pasar harus berjalan dengan baik. Sehingga dapat memberikan manfaat dalam perputaran perekonomian di Buleleng. “Setelah upacara melaspas ini, secepatnya pedagang akan ditempatkan di gedung yang baru. Februari ini rencananya loading,” jelasnya.
Operasional di Pasar Banyuasri khususnya untuk pedagang bermobil akan diputuskan buka mulai pukul 14.00 hingga pukul 24.00. Sehingga dari pasar buka pagi sampai pukul 14.00 itu tidak ada pedagang bermobil. Khusus untuk pasar unggas, dipastikan akan ditempatkan di Pasar Mumbul. Selain itu, skema pengelolaannya dijelaskan akan menerapkan kerjasama pemanfaatan. “Karena bagi saya yang terpenting yakni asas manfaatnya, Pak Ketua DPRD Kabupaten Buleleng juga minta sama saya seperti itu,” imbuh Agus Suradnyana.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng, Adiptha Eka Putra menjelaskan keputusan pengelolaan pasar sudah semakin jelas setelah melalui berbagai tahapan. Pada kesempatan itu ia berharap nantinya Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Buleleng mampu menjalin kerjasama yang baik dengan pihak Dinas PUTR dalam masa pemeliharaan dan pengelolaannya. “Dinas PUTR akan tetap mendampingi dan berkolaborasi dengan mereka melalui koordinasi, supervisi, serta pemeliharaan gedung. Dari situ kami berharap bisa cepat berjalan, agar para pedagang bisa segera pindah ke tempat yang baru ini, sehingga dapat mengurangi terjadinya kerumunan,” tandasnya.
Upacara Karya Tawur Balik Sumpah Agung Melaspas Wewangunan Pasar, Melaspas Pelinggih dan Ngenteg Linggih Ratu Ayu Melanting di Pasar Banyuasri ini dipuput oleh Tri Sadhaka yakni Ida Pedanda Gede Ngurah Kemenuh (Ida Pedanda Siwa), Ida Pedanda Gede Sogata (Ida Pedanda Bodha) dan Ida Rsi Wiweka Natha (Ida Rsi Bujangga Waisnawa). (rma)