Kabupaten Buleleng menjadi salah satu dari dua kabupaten/kota di Bali yang terpilih untuk menjalankan program Sekolah Penggerak yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mendukung penuh program ini. Sekaligus mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Kabupaten Buleleng menjadi salah satu kabupaten yang akan menjalankan program sekolah penggerak tahun ajaran 2021-2024.
“Siap menjalankan program sekolah penggerak dalam upaya mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah untuk mewujudkan visi indonesia maju,” ucapnya usai melakukan penandatanganan nota kesepahaman penyelenggaraan program Sekolah Penggerak di Kantor Bupati Buleleng, Selasa (12/1/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Agus Suradnyana berkomitmen untuk menyediakan anggaran daerah. Khususnya untuk penyelenggaraan program Sekolah Penggerak di wilayah yang dipimpinnya. Seperti diketahui untuk di Provinsi Bali sendiri program sekolah penggerak hanya ada di dua Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Buleleng dan Kota Denpasar. Dengan demikian dirinya juga berkomitmen untuk tidak melakukan mutasi bagi kepala sekolah dan tenaga pendidik selama program Sekolah Penggerak berlangsung.
“Semoga sekolah penggerak yang terpilih dapat menginspirasi sekolah lainnya untuk memberikan layanan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Made Astika menyebutkan, berdasarkan rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Renstra Kemendikbud)
2020-2024, bahwa salah satu agenda pembangunan pendidikan adalah peningkatan dan pemerataan
mutu layanan pendidikan melalui program sekolah penggerak. Program sekolah penggerak
merupakan program yang bertujuan menciptakan sekolah yang berfokus pada pengembangan hasil
belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila. Dengan fokus kepada
kompetensi kognitif (literasi dan numerasi), serta non-kognitif (karakter) yang diawali dengan
peningkatan pada kapasitas guru, kepala sekolah, dan pengawas.
“Kita bersama LPMP sudah melakukan sosialisasi, dan program ini diikuti oleh semua sekolah yang ada di Kabupaten Buleleng khusus sekolah SD dan SMP,” sebutnya.
Selain memberikan sosialisasi sesuai arahan dari Kemendikbud RI berdasarkan beberapa pertimbangan. Termasuk kesanggupan dan komitmen pemerintah daerah. Maka program Sekolah Penggerak akan
dilaksanakan secara bertahap dan mulai tahun 2021. Untuk tahun ini akan dilaksanakan di 34 provinsi, 110 Kabupaten/Kota dan 2.500 satuan Pendidikan yang mencakup jenjang pendidikan PAUD, SD, SMP, SMA serta SLB. Program Sekolah Penggerak akan dilaksanakan dengan lima intervensi yang saling terkait. Intervensi tersebut yaitu pendampingan konsultatif dan asimetris, penguatan SDM sekolah, pembelajaran yang berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Termasuk perencanaan berbasis data dan digitalisasi sekolah. Menurutnya program sekolah penggerak ini sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah yaitu mampu meningkatkan kompetensi SDM sekolah. “Mempercepat peningkatan mutu pendidikan di daerah Menjadi daerah rujukan praktik baik dalam pembangunan sekolah penggerak serta memberikan efek multiplier dari sekolah penggerak ke sekolah lainnya, dan peluang mendapatkan penghargaan sebagai daerah penggerak pendidikan,” pungkas Astika (Smd).