Bantuan beras untuk warga Desa Bondalem telah selesai dikemas dengan oleh masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selanjutnya, pada hari Sabtu, 9 Mei 2020 beras dengan jumlah 27 ton ini akan dikirim langsung ke Desa Bondalem.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng yang juga Sekretaris Daerah Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers melalui video conference terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng dari ruang kerjanya, Jumat (8/5).
Gede Suyasa menjelaskan untuk pengemasan sudah selesai dilakukan masing-masing SKPD. Sebanyak 27 ton dipilah dan dibagi masing-masing sebanyak 2,4 kilogram. Ini untuk kebutuhan per jiwa masyarakat Bondalem selama enam hari. Per harinya mendapatkan beras didapatkan per jiwa sebanyak 0,4 kilogram. Selanjutnya, beras yang sudah dikemas akan dikirim pada hari Sabtu, 9 Mei 2020. “Selain itu, pada hari ini juga dikirim beras sebanyak 12 ton untuk pengganti beras yang rusak. Ini sesuai dengan permintaan Perbekel. Dan yang dikemas ini akan dikirim besok ke Desa Bondalem,” jelasnya.
Beras yang dikirim ini dijamin layak untuk dikonsumsi. Pada saat tiba di Gudang Bulog, sudah dimasak di depan Dinas Sosial dan Kepala Bulog yang memahami kualitas beras ini. Selain itu, Perbekel Desa Bondalem bersama Camat Tejakula dan tokoh masyarakat juga memasak beras yang baru sampai sebagai pengganti sebelum didistribusikan ke masyarakat. Dari penilaiannya, beras tersebut juga layak dikonsumsi. “Saya sebagai Sekretaris Gugus Tugas juga memantau lima SKPD yang melakukan pengemasan beras. Dari lima SKPD yang saya pantau, memang menurut saya cukup layak untuk didistribusikan ke masyarakat Desa Bondalem,” ujar Gede Suyasa.
Data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa terdapat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif di Buleleng secara kumulatif berjumlah 42 orang, dengan rincian pasien yang di rawat di Buleleng hanya 17 orang dan sudah dinyatakan sembuh 20 orang. Pasien yang dirujuk ke RSUP Sanglah sebanyak lima orang dan pasien terkonfirmasi positif yang dirawat diluar Buleleng berjumlah tujuh orang.
Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 95 orang yang terdiri dari ODP yang masih dipantau tiga orang, ODP yang sudah selesai masa pantau berjumlah 92 orang.
Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 703 orang dan sudah selesai masa pantau 444 orang, karantina mandiri 252 orang dan karantina di RS Pratama Giri Emas satu orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 2.980 orang dengan rincian 2.649 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 331 orang, terdiri dari pekerja kapal pesiar 191 orang, TKI lainnya terdapat 73 orang, WNA tetap satu orang, pulang dari luar negeri empat orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah 62 orang. (dra)