Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menginstruksikan kepada jajarannya agar tambahan vaksin yang diterima digunakan untuk menuntaskan program vaksinasi di wilayah Kecamatan Buleleng. Ini dikarenakan Kecamatan Buleleng merupakan wilayah padat dan memiliki kasus paling tinggi.
Instruksi tersebut disampaikannya saat memimpin rapat koordinasi di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Senin (3/5).
Seperti diketahui, Buleleng menerima tambahan pasokan vaksin Astrazeneca sebanyak 50.000 dosis. Agus Suradnyana menjelaskan bahwa kawasan di Kecamatan Buleleng merupakan wilayah perkotaan yang padat penduduk. Hal ini menyebabkan Kecamatan Buleleng sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. Seperti Kelurahan Banyuning dan Kelurahan Kampung Anyar yang padat penduduknya dan tinggal dengan jarak yang sangat berdekatan. “Jadi kita harus hitung jumlah masyarakat yang berusia 40 tahun ke atas. Kalau masih ada sisa, kriteria usia selanjutnya yang dipakai. Misalnya dari umur 30 tahun,” jelasnya.
Dengan asumsi jumlah penduduk Kecamatan Buleleng yang berusia 40 tahun ke atas, vaksinasi bisa dituntaskan secara keseluruhan untuk usia tersebut. Jumlah tersebut bisa saja berkurang jika dipotong dengan penduduk yang berprofesi sebagai PNS, tenaga kesehatan, TNI, dan Polri. Pendataan penduduk yang berusia 40 tahun ke atas harus dilakukan dengan baik. Jumlah yang didapatkan itu yang divaksin terlebih dahulu. “Kalau sisa, baru turunkan lagi kriteria usia. Misalnya 30 tahun ke atas. Pendataan bisa dilakukan dengan bantuan OPD dan desa/kelurahan yang bersangkutan sehingga datanya lengkap,” ujar Agus Suradnyana.
Ditemui usai mengikuti rapat, Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa menyebutkan jumlah 50.000 dosis itu akan digunakan untuk memvaksin penduduk usia 40 tahun ke atas di Kecamatan Buleleng. Seperti apa yang disampaikan Agus Suradnyana, Kecamatan Buleleng paling padat. Kasus di Kecamatan Buleleng juga tinggi dan mendominasi kasus di Kabupaten Buleleng. Oleh karena itu, Bupati memilih kewilayahan dituntaskan yaitu Kecamatan Buleleng. “Kalau dicari data penduduk usia di atas 40 tahun di Kecamatan Buleleng ada sekitar 57.000. Kalau kita hitung-hitung kemarin sudah ada yang divaksinasi. Ada yang jadi PNS, TNI, POLRI, Perbankan dan lain sebagainya. Itu 50.000 pasti terpenuhi. Ada kemungkinan masih sisa. Nanti setelah itu dalam satu minggu kita lihat lagi. Sisanya akan disasar kepada usia yang lebih bawah. Sehingga semua penduduk di Kecamatan Buleleng ini tervaksinasi. Pola tuntas kewilayahan bahasanya sekarang,” sebutnya.
Skema vaksinasi sudah disiapkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng. Nanti semua vaksinator yang ada akan ditarik untuk tugas di Kecamatan Buleleng. Setiap desa ada satu titik vaksinasi. Tenaga medis yang ada di TNI, Polri, Undiksha, Puskesmas, RSUD dan RS Swasta yang sudah pernah pelatihan menjadi vaksinator bisa juga diminta bantuan untuk terlibat. Pelibatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga tetap dilaksanakan. Disebar di 29 desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Buleleng. Pimpinan OPD yang menjadi penanggung jawab fasilitator di setiap desa akan mengkomunikasikan apakah di balai desa ataukah balai banjar. “Yang koneksi internetnya bagus karena kan harus menginput data. Kalau tidak menginput data nanti tidak masuk ke KPC-PEN dan tidak dapat sertifikat. Karena ini kan datanya harus diunggah,” tukas Suyasa. (dra)