Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pertanian (Distan) Buleleng mendukung petani milennial P4S Petani Muda Keren (PMK) untuk berinovasi.
Hal tersebut didasari karena Distan Buleleng juga telah memiliki program bagaimana menciptakan pemuda-pemuda milennial yang sejalan dengan program dari Menteri Pertanian RI untuk menciptakan petani milennial yang inovatif.
“Hal tersebut menjadi dasar yang kuat mengapa kami menaruh pelatihan di P4S hari ini, karena gerakan inovasi yang dilahirkan anak muda di P4S Petani Muda Keren ini luar biasa,” imbuh Kepala Dinas Pertanian Buleleng Ir. I Made Sumiarta usai melaksanakan Pelatihan Teknis Tematik Peternakan Penerapan I.o.T (Internet of Things) di kebun dan Green House P4S Petani Muda Keren, Rabu (27/1).
Menurut Made Sumiarta, pihaknya menilai pelatihan ini sangat luar biasa terutama kepada adik-adik dari PMK yang telah mendukung kolaborasi ini. “Ini hal yang positif melihat kedepan usia para petani kita rata-rata di usia 50 tahun, sudah barang tentu ini orang-orang muda harus bergerak,” tutur Sumiarta.
Sementara itu, Kepala Balai Pelatihan Peternakan Balai Besar Peternakan Batu – Malang Dr. Wasis Sarjono, S.Pt.M. ditemui disela-sela acara menerangkan bahwa pelatihan teknis yang dilakukan di Buleleng ini untuk melihat gerakan inovasi yang dilahirkan anak muda di P4S PMK. Menurutnya hal ini harus bisa disebarkan di seluruh P4S yang ada di Indonesia terkait inovasi-inovasi yang berhasil dicapai. “Sehingga kami memiliki strategi untuk mengangkat P4S ini ke taraf nasional agar nanti bisa di replikasi dan ditiru bahkan di seluruh indonesia,” katanya.
Kelanjutan dari kegiatan ini tentunya akan dilakukan proses pendampingan yang berkelanjutan terkait inovasi-inovasi tersebut. “Kemudian kami akan melibatkan tokoh-tokoh petani milennial ini menjadi narasumber dan praktisi di kegiatan/acara berskala nasional yang bisa di fasilitasi oleh Bale Besar Peternakan Batu,” sambung Wasis Sarjono.
Disamping itu juga, Sarjono melihat P4S PMK sangat komprehensif baik dari definisi P4S tersebut sudah cukup lengkap. Pelatihan P4S ini benar-benar berbasis pada skill dan kemampuan serta kurikulumnya juga yang berbasis lapangan, sehingga fasilitator nanti akan menjelaskan tetapi sambil melakukan aktivitas.
“Jadi ini benar-benar roh pelatihan tematik terjawab karena harapan dari pelatihan ini melahirkan kaum milennial yang memiliki spirit tinggi, dan Saya optimis akan melahirkan petani millenial, yakni petani muda keren yang berkontribusi untuk Buleleng dan Indonesia,” pungkas dia. (Stu)