Di Buleleng saat ini terdapat delapan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas. Enam diantaranya berasal dari Kecamatan Buleleng. Oleh karena itu, masyarakat khususnya di Kecamatan Buleleng diminta tetap disiplin untuk menjalankan protokol kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan keterangan pers secara virtual terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng dari ruang kerjanya, Rabu (1/7).
Gede Suyasa menjelaskan sebanyak delapan pasien terkonfirmasi yang sedang dirawat di RSP Giri Emas, sebagian besar posisinya ada di Kecamatan Buleleng. Tercatat ada enam pasien terkonfirmasi berasal dari Kecamatan Buleleng. Jumlah tersebut terbagi di beberapa kelurahan. Dengan fakta tersebut, masyarakat terus diminta untuk tetap menjaga kewaspadaan. Pelaksanaan ibadah di tempat-tempat yang sudah mendapatkan Surat Keterangan (Suket) Aman Covid-19 agar displin menjalankan protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan. “Yang dinyatakan tidak aman karena memang ada pasien terkonfirmasi di kelurahannya atau sekiranya posisinya berada di antara dua kelurahan dan berdekatan ada pasien yang terkonfirmasi,” jelasnya.
Pasar juga akan mulai ditata untuk menerapkan protokol kesehatan. Prosesnya masih berlangsung dan sedang tahap finalisasi. Oleh karena itu, masyarakat juga diminta untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan di pasar. Salah satunya adalah menjaga jarak. Jaga jarak inilah yang memerlukan kesadaran dari semua pihak sehingga klaster pasar tidak terjadi di Buleleng. “Tetap disiplin jalankan protokol kesehatan saat ke pasar. Pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Sehingga tidak ada klaster baru yaitu klaster pasar. Ketika pasar menjadi klaster baru, itu membutuhkan perhatian kita semua,” imbuh Gede Suyasa.
Sementara itu, data perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng menunjukkan bahwa PDP terkonfirmasi secara kumulatif di Buleleng sebanyak 95 orang, sembuh secara kumulatif 86 orang, dalam perawatan sebanyak delapan orang dan satu orang di rujuk ke Denpasar. Jumlah PDP Negatif secara kumulatif sebanyak 22 orang, masih dirawat satu orang dan PDP terkonfirmasi tujuh orang.
Untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) secara kumulatif berjumlah 122 orang, ODP yang masih dipantau saat ini satu orang, selesai masa pantau 112 orang dan ODP terkonfirmasi sembilan orang. Jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) secara kumulatif berjumlah 1.920 orang, OTG selesai masa pantau sebanyak 1.700, sedangkan OTG yang masih karantina mandiri sebanyak 140 orang, dirawat di Giri Emas satu orang, dan OTG terkonfirmasi 79 orang.
Pemantauan juga terus dilakukan kepada pelaku perjalanan daerah terjangkit dan daerah transmisi lokal (tanpa gejala). Secara kumulatif berjumlah 4.034 orang dengan rincian 3.879 orang diantaranya sudah selesai masa pantau selama 14 hari dan sisa yang masih dipantau sebanyak 155 orang. Terdiri dari pekerja kapal pesiar berjumlah 147 orang, TKI lainnya terdapat lima orang, pulang dari luar negeri ada satu orang, serta orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia berjumlah dua orang. (tim)