Kabupaten Buleleng, Bali memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 12-17 tahun. Tentunya vaksinasi ini dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Vaksinasi yang dilakukan perdana di SMP Negeri 1 Singaraja ini dipantau langsung oleh Bupati selaku Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana, Senin (5/7).
Ditemui usai pemantauan, Agus Suradnyana menjelaskan peluncuran vaksinasi untuk anak-anak usia 12-17 tahun berbarengan dengan peluncuran di provinsi oleh Gubernur Bali. Sesuai dengan kewenangan yang dimiliki kabupaten, vaksinasi ini dilakukan di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Provinsi sesuai dengan kewenangannya melakukan vaksinasi di tingkat Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK). “Dipantau seluruhnya oleh Pak Gubernur di seluruh sekolah. Anak-anak SMP kelas VIII saja yang divaksin. Kelas VII tidak. Vaksin yang digunakan adalah sinovac. Sesuai dengan arahan dari Dinas Kesehatan, dipilih vaksin yang efek sampingnya lebih ringan,” jelasnya.
Vaksinasi yang dilakukan oleh di SMP Negeri 1 Singaraja kali ini sudah menerapkan prokes secara ketat. Termasuk bergiliran dan tidak menimbulkan kerumunan. Siswa datang tidak bersamaan. Datang 20 orang setiap 20 menit. Proses vaksinasi dimulai dari pendaftaran, screening, sampai vaksinasi berjalan selama sepuluh menit. Waktu jeda untuk istirahat dan observasi 15 menit. Setelah itu boleh pulang dan dijemput oleh orang tua. “Datang lagi berikutnya. Semua bergiliran jadi tidak menumpuk di sekolah,” ucap Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana pun mengatakan vaksinasi akan serentak dilakukan di SMP pada esok hari. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng akan mengumpulkan para kepala SMP secara virtual. Namun, secara gradual tidak mungkin dilakukan serempak. Ditentukan dulu berapa sekolah yang akan melakukan vaksinasi. “Lanjut berapa dulu. Kita masih surati STIKES Buleleng, Kedokteran Undiksha juga kami minta untuk membantu proses vaksinasi. Sudah ada jawaban, mudah-mudahan bisa segera berkolaborasi mempercepat proses vaksinasi,” kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa ditemui di tempat yang sama menyebutkan dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, gerai vaksinasi terus berjalan. Ini dikarenakan salah satu amanat PPKM Darurat adalah mempercepat vaksinasi. Bahkan, vaksinasi diinstruksikan untuk terus dilakukan lebih masif lagi supaya lebih cepat mendekati 70 persen. Untuk data sasaran usia 12-17 tahun datanya masih dilihat. Catatan penduduk usia 12-17 tahun akan dicek di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) berapa jumlahnya. Jika melihat jumlah siswa SMP saja kurang lebih 27 ribu orang. Sekolah Dasar (SD) jumlah siswanya 97 ribu orang. “Sedangkan untuk SMA merupakan tugas atau wewenang dari pihak Provinsi,” sebutnya. (dra)