Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengungkapkan Pasar Banyuasri akan menjadi kado spesial di Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Singaraja ke 417 yang jatuh pada bulan Maret mendatang. Sehingga sampai saat ini skema pengelolaannya masih diatur sebaik mungkin, agar dapat menjalankan roda perekonomian masyarakat Buleleng.
Hal ini dikatakan Bupati Agus Suradnyana usai mengikuti rapat paripurna bersama dengan DPRD Kabupaten Buleleng, Selasa (2/3).
Sebagian besar masyarakat Buleleng sudah tak sabar menunggu dibukanya Pasar Banyuasri. Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng tengah berdiskusi bersama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Bali, untuk mencari jalan tengah terkait nilai sewa. Ia tetap berupaya untuk tidak memberatkan pedagang, agar perekonomian masyarakat bisa berjalan.
“Nanti kita cari jalan tengah, agar tidak terlalu mahal bagi pedagang. Kami upayakan agar di perayaan HUT Kota Singaraja ke 417 nanti sudah berjalan dan dibukanya Pasar Banyuasri bisa menjadi kado. Saat itu juga pedagang harus sudah menempati bangunan yang baru. Kita selalu belain pedagang, saya ingin nilai yang rasional ” ujar Agus Suradnyana.
Seperti dikatakan sebelumnya, Agus Suradnyana menjelaskan sebenarnya ia tetap berpedoman sewa pasar ini harus murah, agar bisa menjadi tempat memutar kegiatan perekonomian. Sebab pemasukan kesejahteraan masyarakat tidak diukur dari besarnya distribusi. Tapi diukur seberapa jauh pasar ini bisa menggerakkan sektor ekonomi, utamanya menghidupkan sektor perdagangan.
“Analisa saya maksimal di angka Rp.15.000 sampai Rp.20.000 yang saya inginkan. Kemudian untuk los di dalam pasar itu maksimal Rp.7000. Maunya saya tidak naikkan lagi, tetap Rp.5000 dulu sampai kita evaluasi selama setahun, kalau sudah ramai baru kita diskusikan bersama lagi. Jangan sampai ini memberatkan pedagang,” jelasnya.
Sementara itu, dihubungi melalui saluran telepon, Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kabupaten Buleleng Made Agus Yudi Arsana memaparkan pihaknya sudah menyesuaikan skema Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) dengan melihat situasi sosial ekonomi saat ini. Selain itu, tahap persiapan untuk proses relokasi juga sudah mulai dilakukan.
“Tim sudah mulai bekerja untuk persiapan relokasi, baik itu penomoran los ataupun kios. Mengukur luas ideal untuk pasar tumpah juga. Proses itu sudah jalan,” pungkasnya. (rma)