Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, S.T mendengarkan dan menyerap langsung aspirasi dari beragam lapisan masyarakat untuk kemajuan Pasar Banyuasri. Mulai dari budayawan, wirausaha muda, hingga pedagang pasar memberikan berbagai masukan untuk keberlangsungan Pasar Banyuasri kedepannya.
Aspirasi ini dituangkan pada acara obrolan spesial bersama Guntur Media yang disiarkan secara langsung pada kanal Youtube Guntur TV dan Radio Guntur, Jumat (22/1). Obrolan spesial ini bertajuk “Nutur di Banyusari” dengan tema “Pasar Banyuasri? Kenkenang Ne? Mai Be...”. Acara ini menghadirkan enam narasumber yaitu, Anak Agung Gde Agung Wedatama dari Petani Muda Keren, I Gusti Bagus Ngurah Dipta negara, S.T perwakilan Wirausaha Muda Buleleng, Gede Kresna selaku Kurator Sobean, Sugi Lanus seorang Budayawan Buleleng, Made Agus Yudiarsana, S.H selaku Direktur Utama PD Pasar Banyuasri, dan Nyoman Sutarjana selaku perwakilan pedagang Pasar Banyuasri.
Dari keenam narasumber yang hadir, semua memberikan tanggapan yang positif terkait pembangunan Pasar Banyuasri yang dinilai dapat menjadi pusat ekonomi di Kabupaten Buleleng. Seperti Budayawan Sugi Lanus yang mengharapkan bahwa Pasar Banyuasri nantinya selain bisa menjadi geliat ekonomi besar di Kabupaten Buleleng, juga menjadi percontohan pasar-pasar lainnya mengenai sistem sanitasi pasar yang baik. Menurutnya, Pasar Banyuasri berhasil menjawab tantangan zaman dimana masyarakat kini memiliki standar kenyamanan berbelanja yang tinggi. Dibangunnya pasar Banyuasri dengan megah, diharapkan membuat masyarakat nyaman berbelanja ke pasar tradisional modern ini.
Pada kesempatan ini, Suradnyana menyampaikan harapan besarnya bahwa Pasar Banyuasri segera bisa menjadi ikon Kabupaten Buleleng dan menjadi salah satu pusat ekonomi di Bali Utara. “Semoga Pasar Banyuasri bisa menjadi dorongan ekonomi besar, bisa menampung masyarakat, bisa menjadi daya tarik wisatawan, dan banyak nilai-nilai lainnya sehingga akumulasinya kembali bisa kita gunakan untuk misi sosial. Berkontribusi lebih banyak ke kehidupan masyarakat, meningkatkan tingkat kehidupan masyarakat Kabupaten Buleleng,” ucapnya.
Lebih lanjut, Suradnyana menginisiasi untuk mengadakan obrolan lanjutan bersama pengepul-pengepul buah di Buleleng. Suradnyana juga menyampaikan rencananya untuk bekerjasama dengan Bupati Kabupaten Badung untuk menaikkan daya beli buah-buahan yang selama ini menjadi salah satu hasil alam unggulan Kabupaten Buleleng.
“Bupati Badung sudah janji sama saya, agar hotel-hotel di Kabupaten Badung menggunakan buah lokal. Mudah-mudahan setelah kondisi pandemi baik, beliau segera membuat peraturan daerah ini. Karena petani kita semua sudah hebat. Tapi sehebat apapun proses budidayanya kalau pasca panen tidak lancar, ya tidak maksimal. Semoga pandemi segera usai sehingga kita bisa berkegiatan dengan normal dan semua kondisi membaik” kata dia.
Semua aspirasi yang telah diterima dalam obrolan interaktif mengenai Pasar Banyuasri ini, akan segera ditindaklanjuti oleh Suradnyana. Menurutnya, semua akan dikerjakan bertahap dan dengan pasti.
“ini kita akan adakan rapat di kantor berkaitan dengan regulasi agar bisa menampung semua keinginan-keinginan masyarakat tentang pasar Banyuasri. Tapi tentu tidak mungkin semua berjalan sekaligus. Tentu setelah nanti pasar beroperasi, akan ada evaluasi yang berkelanjutan agar Pasar Banyuasri menjadi pusat perekonomian di Kabupaten Buleleng. “ pungkas dia. (MNK)