(0362)21985
setda@bulelengkab.go.id
Sekretariat Daerah

Kembangkan UMKM, Pemerintah Siap Kolaborasi dengan DPC Apedi Buleleng1

Admin setda | 10 April 2021 | 525 kali

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali siap untuk melakukan kolaborasi dengan pengurus Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (DPC Apedi). Ini dilakukan untuk lebih mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya di desa-desa.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagperinkop UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta saat ditemui usai menghadiri pelantikan pengurus DPC Apedi Buleleng masa bakti 2021-2023 di Aula SMP Negeri 6 Singaraja, Sabtu (10/4).

Sudiarta menjelaskan dari program-program yang dimiliki Apedi terkait dengan pengembangan UMKM. Bagaimana Apedi bisa menguatkan kolaborasi, komitmen ketangguhan dalam kondisi pandemi, dan bagaimana produk yang dihasilkan sesuai dengan arahan Bupati yakni produk yang terbaik atau sobean.  “Ini menjadi hal yang sangat baik. Bagaimana pola kolaborasi dan kebersamaan kita antara pelaku UMKM dengan pemeirntah dan dunia usaha serta perguruan tinggi,” jelasnya.

Bentuk kolaborasi antara Apedi dan pemerintah adalah bagaimana desa dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) didorong untuk menumbuhkan produk-produk unggulan di masing-masing desa. Nanti program yang tersedia juga terkait dengan program “Satu Desa, Satu Produk”. Dengan produk unggulan itu, sinergi akan dilakukan lintas instansi. Sehingga, ke depan tidak hanya dibuat namun bagaimana bisa punya akses pasar yang kuat. “Apedi ada program yang namanya jaringan daring yang arahnya digitalisasi. Bagaimana produk-produk UMKM nantinya dikuatkan kemasannya dan terhubung dengan pemasaran digital. Itu yang ke depan akan kita dukung dan sinergi bersama,” ucap Sudiarta.

Pada pelantikan pengurus ini juga hadir Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Apedi Mochamad Sabdo Yusmintiarto. Menurutnya, Apedi merupakan organisasi yang baru berdiri tahun 2019. Tujuannya adalah menyejahterakan desa dengan cara menumbuhkan pengusaha-pengusaha di desa. Dengan cara membuat program perekonomian yang terintegrasi di desa-desa seluruh indonesia. Dari perekonomian terintegrasi dan pengusaha di desa tersebut, diharapkan biaya hidup dan juga bisnis-bisnis yang ada di desa bisa dikelola sendiri oleh desa. “Salah satu yang baru kami mulai yaitu internet. Dari internet ini kami harap, misalnya Bumdes menjual internet ke masyarakat nanti keuntungannya masuk lagi ke desa. Kurang lebih seperti itu,” ujarnya.

Ia pun mengatakan cara kerja apedi semuanya adalah public-private partnership. Artinya kemitraan antara pemerintah dan badan usaha. Apedi memiliki investor dari perusahaan nasional maupun perusahaan luar negeri. Lalu bekerjasama dengan desa, dan dana investasi itu masuk. Kedua sifatnya adalah kerjasama pemasaran. “Desa kan punya dana desa. Misal desa menanam produk jagung, modal dari dana desa. Desa membeli dulu dari masyarakat, kemudian dari masyarakat kita yang membeli untuk ke pabrik,” kata Sabdo.

Sementara itu, Ketua Umum DPC Apedi Buleleng masa bakti 2021-2023 yang baru dilantik Ida Bagus Sudirga Raka menyebutkan program terdekat yang akan dijalankan adalah bagaimana Apedi Buleleng memberikan motivasi bagi pengusaha-pengusaha desa yang belum secara optimal memaksimalkan produksinya. Pelatihan dan pendampingan akan dilakukan guna menjalankan program tersebut. Juga mengimplementasikan misi dari Apedi agar tercapai. Dengan melibatkan ahli-ahli atau teknokrat di bidang pengembangan bisnis di pedesaan.  “Seperti pelatihan dan pendampingan itu prioritas utama kita untuk pengusaha-pengusaha desa. Kalau itu sudah bisa lakukan otomatis mereka bisa termotivasi dan bisa membangun perekonomian di pedesaan sehingga bisa berkontribusi membangun perekonomian di tingkat kabupaten  dan daerah,” tutupnya. (dra)