Pihak pemerintah desa di Buleleng, Bali diharapkan untuk menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk pasien Orang Tanpa Gejala-Gejala Ringan (OTG-GR) kasus COVID-19. Ini sesuai dengan Instruksi Mendagri mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (5/3).
Suyasa menjelaskan sebelumnya penanganan pasien OTG-GR sudah sejak dari lama difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali lewat isolasi di hotel. Kemudian, skema penanganan pasien OTG-GR dirubah dan dikembalikan ke masing-masing daerah dan tidak difasilitasi lagi. “Dikembalikan lagi ke kabupaten masing-masing,” jelasnya.
Dengan adanya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Dalam Inmendagri tersebut, mendekatkan tempat isolasi di kabupaten/kota masing-masing. Oleh karena itu, desa diharapkan bisa memberikan fasilitas untuk isolasi mandir terpusat. Dengan cara mencari tempat atau fasilitas pariwisata yang ada di desa masing-masing. Atau rumah pribadi yang layak menurut penilaian Satgas. “Harapannya begitu. Desa bisa memberikan tempat yang layak untuk isolasi mandiri,” ucap Suyasa.
Menurut Suyasa, di luar yang disiapkan di desa, pihak kabupaten juga memfasilitasi isolasi di hotel. Pembiayaannya dari kabupaten. Jika berbentuk desa, bisa dibiayai dari dana desa. Dimana dana desa yang masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) di refocusing kembali. Namun, jika berbentuk kelurahan, biayanya dari kabupaten. Ini dikarenakan kelurahan tidak memegang anggaran atau dana seperti dana desa. “Dana desa diperintahkan oleh menteri untuk di refocusing demi kepentingan PPKM,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu desa yang sudah menyiapkan tempat isolasi terpusat adalah Desa Panji, Kecamatan Sukasada. Menurut Kepala Desa Panji, Made Mangku Ariawan, pemerintah desa sudah menyiapkan salah satu vila yang ada. Disiapkan delapan kamar di vila tersebut. Dari delapan kamar, terisi dua orang pasien OTG dimana masa isolasinya sudah akan berakhir. Pembiayaan dari vila ini berasal dari dana desa yang sudah di refocusing. “Kami sudah melakukan refocusing.Untuk penyediaan tempat isolasi dan juga penanganan pandemi seperti penyemprotan dan juga penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” pungkasnya. (dra)