(0362)21985
setda@bulelengkab.go.id
Sekretariat Daerah

Ini Dia, Cara agar Mobil Anda Hemat BBM

Admin setda | 08 September 2014 | 1466 kali

Memiliki mobil adalah kebanggaan, terutama bagi kita yang pertama kali punya mobil. Tapi tahukah anda, hal yang lebih penting lainnya adalah pengetahuan sang pengemudi dibalik kemudi mobil itulah yang menentukan kemampuan konsumsi si mobil.

Cara lama memanaskan mesin motor atau mesin mobil di pagi hari pun sebaiknya ditinggalkan. Kenapa? Momen beberapa menit ketika kita memanaskan mesin mobil ternyata akan meningkatkan konsumsi bahan bakar, sehingga semakin boros. Mesin kendaraan roda empat saat ini sudah dirancang dengan baik sehingga mesin tidak perlu lagi dipanaskan.

Menurut Tri Yuswidjajanto, Dosen Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi Institut Teknologi Bandung, kepada OtoDetik menjelaskan, memanaskan mesin dipagi hari sebelum berangkat ternyata mengeluarkan emisi tinggi. Nah, daripada memanaskan mobil beberapa menit dipagi hari, lebih baik pengendara mobil langsung berangkat. Namun, pengguna mobil tidak disarankan untuk langsung memacu kendaraannya dan kemudian tancap gas. Jalankan terlebih dahulu mobil Anda pelan-pelan sehingga indikator mesin naik pada suhu normal. Baru kemudian bisa naik kekecepatan yang lebih tinggi. Layak dicoba, kan?

Selain kiat diatas, ada juga beberapa hal yang mungkin Anda lewatkan. Coba diperhatikan informasi dibawah ini agar bahan bakar minyak pada mobil Anda masih bisa digunakan diakhir pekan. Atau bisa jadi akan menjadi tips yang baik bagi Anda membeli mobil.

 

Pastikan mesin mobil Anda dalam keadaan baik

Mesin mobil yang tidak dalam keadaan baik atau jarang diservis rutin membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih banyak dari sebelumnya. Bawa mobil Anda diservis rutin. Pastikan bagian dalam mesin dibersihkan dari kerak karat, oli, dan pelumas lainnya. Ini harus dilakukan agar ruang pembakaran dalam mesin bisa sempurna.

Jaga putaran mesin

Pada saat kita ingin melakukan pengoperan gigi, seperti halnya pada motor, sebaiknya jaga putaran mesin pada kisaran RPM 1.500-2.200 untuk mobil yang menggunakan bensin. Nah, bagi Anda yang memiliki mobil dengan mesin diesel, jaga putaran mesin pada kisaran RPM 1.100-2.000. Jadi, ketika Anda sedang dalam perjalanan jauh, lakukan pengoperan gigi dengan cepat pada kisaran putaran mesin yang disebutkan.

Hindari pengereman yang berlebihan

Pada sebagian besar pengemudi, mobil depan memang kadang mengesalkan jika mengerem mendadak. Atau, lampu lintas yang terlalu lama membuat pengereman jadi terlalu berlebihan. Prinsip dasarnya, kalau kita melakukan pengereman, mesin juga mengeluarkan tenaga untuk mengembalikan kecepatan seperti semula. Karena itu, usahakan jangan terlalu banyak melakukan pengereman. Bagi Anda yang cukup sering bepergian kewilayah Puncak, pengemudi sudah faham mengenai ini. Mereka umumnya menggunakan teknik perseneling untuk membuat efek pengereman, sehingga rem bisa diminimalkan. Selalu jaga jarak dengan kendaraan didepan. Dan melajulah dengan kecepatan konstan.

Jaga tekanan ban sesuai standar

Hal yang tidak kalah pentingnya adalah pastikan tekanan angin pada ban mobil anda sesuai dengan rekomendasi dari pabrik. Pastikan ukurannya pas ketika Anda mengisi angin ban mobil. Bagaimana jika lebih sedikit? Banyak pengemudi yang kurang tahu secara detail mengenai ini. Semakin besar tekanan angin pada ban sebenarnya mengurangi daya cengkeram ban Anda di jalan. Bukan tidak mungkin mobil akan terasa seperti ‘melayang’ ketika dibawa kencang. Sebaliknya, tekanan angin yang kurang pada ban dapat menyebabkan ketidakstabilan pada roda. Tekanan angin yang kurang pada ban juga menyebabkan gesekan roda akan lebih besar sehingga akan membebani kinerja mobil.

Pastikan gunakan bahan bakar yang berkualitas

Gunakan selalu bahan bakar yang berkualitas, yang sesuai dengan kendaraan anda. Hindari bahan bakar yang tidak sesuai dengan kendaraan Anda, walau harga bahan bakar tersebut lebih murah (seperti BBM Bersubsidi). Bahan bakar yang berkualitas (misalnya Euro 5) memiliki nilai oktan yang lebih tinggi, sehingga tidak akan meninggalkan kotoran (residu) pada ruang pembakaran mesin. Ini membuat kinerja mesin menjadi lebih efisien.

Bijaklah dalam penggunaan AC mobil

Jika AC terlalu dingin, kompresor pada bagian tersebut akan bekerja lebih keras. Ini akan membebani mesin. Dan jika mesin merasa ‘terbebani’, maka mesin akan menuntut penggunaan bahan bakar minyak lebih banyak lagi. Tapi jangan salah, bukan berarti Anda mematikan AC sama sekali. Tipsnya adalah, jika Anda berkendara ke area sejuk seperti Puncak, matikan saja. Udara disana masih cukup sejuk kok. Tapi jika di perkotaan, jika udara sangat panas dan sangat berpolusi, menyalakan AC dengan kekuatan tidak terlalu dingin sudah cukup baik.

Matikan mesin jika memungkinkan

Di perkotaan, jalan-jalan tertentu kadang memiliki perlintasan dengan kepadatan lalu lintas yang sangat padat. Bahkan cenderung tidak jalan. Misalnya perlintasan lampu merah dengan durasi pemberhentian (lampu merah) cukup lama, misalnya 70-80 detik. Jika memungkinkan, matikan saja mesin mobil Anda. Bahkan jika keadaan jalanan macet yang terjadi bisa berjam-jam, mematikan mesin mobil adalah hal yang terbaik. Ini akan lebih ekonomis dibanding menyalakan mesin terus-menerus selama kemacetan.

Cermati beban mobil yang sesuai kapasitas mobil

Dipasaran, ada banyak tersedia berbagai macam aksesori. Sebagian besar pengemudi pasti akan senang memperindah penampilan kendaraannya, misalnya mengubah pelek. Memperindah tampilan luar mobil memang tidak salah, tapi mengganti pelek dengan ukuran yang lebih besar dan berat, tentu akan menambah bobot kendaraan menjadi semakin besar. Bobot yang besar itu akan semakin membakar bahan bakar minyak di ruang pembakaran. Jika Anda berkocek tebal, tak masalah. Usahakanlah menggunakan aksesori dalam batas kewajaran bobot mobil Anda. Menurut Indonesia Defensive Driving Center yang dipetik MobilGoGo, penambahan muatan sebesar 20 kilogram akan meningkatkan jumlah pemakaian bahan bakar minyak sebesar 1%.

GunakanEngine Breaking

Untuk Anda yang memiliki tipe mobil injeksi, sistem engine breaking (mengurangi kecepatan dengan menurunkan gigi secara teratur) dapat membuat hemat bahan bakar saat pengereman terjadi. Ketika engine breaking terjadi, sistem komputer akan memutus aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

Gunakan momentum

Tidak kalah penting, ketika kendaraan akan mendekati perempatan, pertigaan, lampu lalu lintas, atau mengalami perlambatan, angkat kaki dari pedal gas lebih awal. Biarkan kendaraan meluncur dengan momentum. Baru injak pedal rem. Hukum dasar fisika ini lebih menguntungkan pengemudi di jalan raya, ketimbang mobil berhenti total dan membuat Anda kembali injak pedal gas.

Cermat pilih SPBU

Nah, yang terakhir ini jangan dilupakan. Jika Anda cermati, tidak sedikit stasiun pengisian bahan bakar umum melakukan penipuan yang mengesalkan banyak pihak. Mulai dari penakaran yang tidak akurat sampai petugas nakal yang melipatgandakan tarif pengisian sebelumnya. Ada baiknya Anda cermat ketika isi bensin di SPBU. Pilihlah stasiun pengisian bahan bakar umum yang kredibel, akurat, dan pelayanan yang memuaskan.