(0362)21985
setda@bulelengkab.go.id
Sekretariat Daerah

Ciri-Ciri Anak Yang Menjadi Korban Pelecehan Seksual

Admin setda | 07 Mei 2014 | 9008 kali

Beberapa saat ini perhatian masyarakat, khususnya orang tua Indonesia adalah kasus kekerasan seksual atau sodomi yang dilakukan di area Jakarta International School (JIS). Berita yang kami kumpulkan menyebutkan bahwa sang korban (5 tahun) mengalami pelecehan seksual berupa sodomi oleh pekerja  bagian cleaning service. Yang menyedihkan, pelecehan itu terjadi di area sekolah.

Para orang tua makin khawatir. Saat sekolah, yang menjadi rumah kedua bagi anak-anak menjadi tempat yang aman, bagaimana caranya agar kejadian serupa tidak terjadi lagi? Tentunya cukup sulit bagi orang tua untuk terus memantau anaknya selama 24 jam. Para korban pelecehan seksual juga seringkali diancam untuk tidak bercerita, maka orang tua yang harus peka pada perubahan perilaku anak.

Dilansir oleh parentsprotect.co.uk, anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual  biasanya menunjukkan beberapa perubahan. Sikap mereka berubah dari biasanya. Anda harus makin peka dengan perubahan ini. Dilansir dari sumber yang sama, inilah ciri-ciri anak yang menjadi korban pelecehan seksual.

  • Menirukan tindakan seksual yang tidak pantas dengan mainan atau benda lainnya.
  • Mimpi buruk, sulit tidur dan mengigau saat tidur.
  • Sering mengasingkan diri dan tampak lebih murung.
  • Tidak lagi menceritakan kegiatannya pada orang tua dan jadi pendiam.
  • Sering merasa tidak aman.
  • Tiba-tiba menjadi pemberontak atau justru penuh rahasia/
  • Kemunduran perilaku di usianya, misalnya mengompol.
  • Takut dengan orang yang memiliki ciri tertentu (biasanya yang mirip pelaku).
  • Takut dan trauma dengan barang tertentu (biasanya berhubungan dengan proses pelecehan yang dialami).
  • Perubahan selera makan.
  • Memiliki kosakata seksual yang vulgar.
  • Sengaja membahayakan diri (melukai diri sendiri, membakar atau kegiatan yang membahayakan nyawanya).

Itulah beberapa ciri yang harus diperhatikan orang tua. Semakin cepat orang tua peka pada perubahan ini, semakin cepat fakta terungkap.

Semoga saja kasus yang sama tidak terjadi lagi, dan semoga sekolah kembali menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua anak.